Start Back Next End
  
5
dengan variabel teramatinya (Yang, Yen and Chiang, 2012). Variabel yang termasuk
dalam SEM adalah (Wijanto, 2008, p. 10):
a.
Variabel laten
Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diamati secara langsung,
contohnya adalah motivasi, perasaan, dan perilaku orang. SEM memiliki 2 jenis
variabel laten yaitu variabel eksogen yang merupakan variabel bebas dan
variabel endogen yang merupakan variabel terikat.
b.
Variabel teramati
Variabel teramati adalah variabel yang dapat diamati dengan kasat mata sebagai
indikator. Apabila penelitian menggunakan instrumen kuesioner, maka masing-
masing pertanyaan akan menyangkut penilaian terhadap variabel teramati. 
Menurut Tempelaar, Loeff
dan Gijselaers
(2007), model dalam metode SEM
terdiri dari 2 jenis model yaitu:
a.
Model Struktural
Model struktural merupakan model yang menggambarkan hubungan antar
variabel laten. 
b.
Model Pengukuran
Model pengukuran merupakan model yang menggambarkan hubungan antara
variabel laten dengan variabel teramati atau indikator terkait. 
Berikut merupakan variabel laten dan variabel teramati dari penelitian ini:
a.
Variabel Laten Efficiency Systems engineering (SE)
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, SE merupakan suatu sistem yang terdiri
dari sekumpulan orang, proses dan hasil untuk memenuhi kebutuhan pengguna
(Blanchard and
Fabrycky, 2011). Berdasarkan definisi tersebut maka pada
penelitian ini variabel laten Efficiency SE diukur dari tiga variabel teramati yaitu
fasilitas (facility), Business Process (BP) dan SDM (Human Resources (HR)). 
b.
Variabel Laten Performance Kargo Ekspor SHIA
Variabel ini digunakan untuk mengukur bagaimana tingkat kinerja kargo ekspor
SHIA saat ini. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran terhadap dua
variabel teramati yaitu keamanan dan kehandalan dari kargo ekspor SHIA.
Model SEM tersebut diaplikasikan dalam proses desain instrumen penelitian
(kuesioner) dan pengolahan data kuesioner (uji kecocokan). Menurut Hair et.al.
(1998) yang dikutip oleh Wijanto (2008, p. 49), uji kecocokan terbagi menjadi tiga
tahapan, yaitu: 
Uji kecocokan model pengukuran
Uji kecocokan keseluruhan model 
Uji kecocokan model struktural 
Uji kecocokan model dapat dilakukan dengan menggunakan software
LISREL 8.72 (Alavifar, Karimimalayer and
Anuar, 2012). Model SEM baik model
pengukuran maupun model struktural dapat direspesifikasi apabila uji kecocokan
model pengukuran, uji kecocokan keseluruhan model dan uji kecocokan model
struktural menunjukkan hasil yang kurang baik.
2.2.1
Uji Model Pengukuran
Uji model pengukuran atau disebut juga dengan istilah CFA (Confirmatory
Factor Analysis) merupakan analisis terhadap model pengukuran (model hubungan
antara variabel laten dengan variabel teramati) dimana
CFA bertujuan untuk
memastikan bahwa variabel teramati merupakan refleksi atau ukuran dari variabel
laten terkait
(Wijanto, 2008, p. 25).
Pada penelitian ini, uji model pengukuran
dilakukan dengan dua tingkat atau disebut juga dengan Second
CFA. Uji model
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter