Start Back Next End
  
100%PCLH0
9
ordinate
(Kasim and
Fathurahman, 2011). Sehingga akan terdapat titik-titik
koordinat
dari skor persepsi dan harapan.
Selanjutnya, rata-rata dari persepsi
dan
rata-rata dari harapan akan membagi diagram kartesius menjadi empat kuadran yang
dapat dilihat pada gambar 2.2.
Sumber: Adaptasi dari Kasim and Fathurahman (2011)
Gambar 2.2 Konsep Diagram Cartesius Skor Persepsi dan Skor Harapan
Kuadran I
: Persepsi Rendah, Harapan Tinggi
Kuadran II
: Persepsi Tinggi, Harapan Tinggi
Kuadran III
: Persepsi Rendah, Harapan Rendah
Kuadran IV
: Persepsi Tinggi, Harapan Rendah
Berdasarkan diagram kartesius pada gambar 2.2, diketahui bahwa indikator-
indikator
yang berada pada kuadran I merupakan indikator
yang perlu diperbaiki
terlebih dahulu daripada indikator yang berada
dikuadran lain, karena
indikator
tersebut
memiliki harapan yang tinggi tetapi memiliki penilaian yang rendah dari
pengguna.
Selanjutnya, untuk menentukan urutan indikator
yang perlu diperbaiki
terlebih dahulu, dapat dilakukan dengan menghitung Compatibility Level (Kasim and
Fathurahman, 2011). Compatibility Level adalah perbandingan antara
skor persepsi
dan skor harapan (Kasim and Fathurahman, 2011). Berikut merupakan rumus untuk
menghitung Compatibility Level (Adaptasi dari Kasim and Fathurahman, 2011):
dimana,
CL = Compatibility Level
P
= Skor Persepsi (Crisp Fuzzy Persepsi)
H
= Skor Harapan (Crisp Fuzzy Harapan)
Indikator
yang memiliki nilai CL yang paling kecil perlu diperbaiki terlebih dahulu,
lalu indikator
dengan
nilai CL terkecil
kedua merupakan indikator
yang perlu
diperbaiki selanjutnya, dan seterusnya. Jadi urutan perbaikan ditentukan dari nilai CL
yang terkecil ke yang terbesar.
I
II
III
IV
(2.8)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter