Start Back Next End
  
13
2.7
Analisis Regresi Linier Berganda
2.7.1
Uji Kelayakan Analisis Regresi Linier Berganda
1.
Uji Asumsi Klasik
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedakstisitas berfungsi untuk mengetahui apakah adanya
hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan error
(Nawari, 2010: 227).Jika titik-titik menyebar pada sumbu Y dan berada
di atas dan di bawah angka 0, maka dapat disimpulkan variabel tidak
mengalami permasalahan heteroskedastisitas (Ghozali (2006) di dalam
Hutami, 2012: 112).
Uji Multikolinearitas
Uji ini untuk menentukan apakah adanya korelasi antar variabel
independen (Lin, Marchal, dan Wathen, 2008: 143-144). Rumus untuk
uji multikolinearitas adalah (Lin, Marchal, dan Wathen, 2008: 144):
VIF : variance inflation factor
   : koefisien determinasi
Apabila suatu variabel bebas  mempunyai nilai VIF > 10, maka adanya
indikasi untuk segera mengeliminasi variabel bebas tersebut (Lin,
Marchal, dan Wathen, 2008: 144). 
Uji Normalitas
Uji ini untuk mengetahui apakah distribusi pada variabel mengikuti
distribusi normal atau tidak (Santoso, 2010: 43). Uji normalitas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Santoso,
2010: 44). Jika pada signifikansi pada uji normalitas melebihi nilai
signifikan 0,05, maka variabel dianggap mengikuti distribusi normal
(Hutami, 2012: 115).
2.
Koefisien Determinasi Berganda
Koefisien determinasi berganda merupakan koefisien keterikatan variabel
dependen dengan variabel independen (Lin, Marchal, dan Wathen, 2008:
130). Berikut rumus untuk menentukan koefisien determinasi berganda
(Lin, Marchal, dan Wathen, 2008: 130):
R² = koefisien determinasi berganda
SSR  = regression sum of error
SS 
= sum of error
2.8
Analisis Deskriptif
2.8.1
Sekilas Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode yang menjelaskan hasil suatu
data secara transparan dan apa adanya (Irawan (2004) di dalam Baroroh, 2008:
1). Analisis ini berkaitan dengan jenis penelitian dan skala pengukuran yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter