Start Back Next End
  
5
c.
Apabila operator bekerja secara normal dimana waktu saat
bekerja sesuai dengan waktu standar, maka faktor rating adalah (p = 1,
p = 100%).
2.2.1
Skill dan Effort Rating
Merupakan sistem yang diperkenalkan Charles E. Bedaux, dimana sistem
ini berdasarkan pengukuran kerja dan waktu baku serta meliputi penentuan
rating
terhadap skill
dan usaha-usaha yang ditunjukkan operator pada saat
bekerja dengan memperhatikan kelonggaran (allowance). Sebelum
diperkenalkan Bedaux, sistem penilaian performance rating
dilakukan
dengan analisa langsung terhadap data waktu yang diperoleh dari pengukuran
stop-watch. (Wignjosoebroto, 2003)
2.2.2
Westinghouse System
Westinghouse
Company
(1927) juga ikut mengambil peran dalam
perencanaan performance
rating. Westinghouse
melengkapi sistem penilaian
performance
rating
operator dengan adanya faktor kondisi kerja (condition)
dan konsistensi (consistency) operator dalam bekerja. Jadi terdapat empat
faktor yang ditentukan dalam menentukan performance
rating
operator
dengan sistem westinghouse
yaitu skill, effort, condition
dan consistency.
(Wignjosoebroto, 2003)
Tabel 2.1 Tabel Performance Ratings dengan Sistem Westinghouse
Skill
Effort
+0,15
A1
Superskill
+0,13
A1
Superskill
+0,13
A2
+0,12
A2
 
+0,11
B1
Excellent
+0,10
B1
Excellent
+0,08
B2
+0,08
B2
 
+0,06
C1
Good
+0,05
C1
Good
+0,03
C2
+0,02
C2
 
0,00
D
Average
+0,00
D
Average
-0,05
E1
Fair
-0,04
E1
Fair
-0,10
E2
-0,08
E2
 
0,16
F1
Poor
-0,12
F1
Poor
0,22
F2
 
-0,17
F2
Poor
Condition
Consistency
+0,06
A
Ideal
+0,04
A
Ideal
+0,04
B
Excellent
+0,03
B
Excellent
+0,02
C
Good
+0,01
C
Good
0,00
D
Average
0,00
D
Average
-0,03
E
Fair
-0,02
E
Fair
-0,07
F
Poor
-0,04
F
Poor
2.3
Metode Work Sampling
Menurut (Dwi Nurul izzhati, 2012) metode work sampling adalah sebuah
teknik untuk menghitung jumlah besar pengamatan terhadap sebuah aktivitas
kerja dari mesin, proses atau operator. Metode work sampling juga
dapat
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter