![]() 10
b)
LCFS (Last Come, First Served/ Datang Terakhir, Dilayani Pertama)
merupakan antrian dimana pelanggan yang datang terakhirlah yang akan
dilayani terlebih dahulu. Contohnya seperti pada sistem antrian bongkar muat
barang dalam truk, dimana barang yang masuk terakhir akan keluar terlebih
dahulu.
c)
SIRO (Service in Random Number/ Pelayanan dalam Urutan Acak)
merupakan salah satu disiplin antrian dimana pelayanan dilakukan dengan
urutan acak (Random Order). Contohnya seperti dalam suatu kegiatan arisan,
dimana pemenangnya didasarkan pada proses undian.
d)
Priority Queue
(Antrian Prioritas) merupakan prioritas pelayanan yang
dilakukan
khusus kepada pelanggan utama yang mempunyai prioritas tinggi
dibandingkan dengan pelanggan yang mempunyai prioritas rendah.
Contohnya seperti pada pasien rumah sakit yang mendapatkan prioritas
penanganan
terlebih dahulu dikarenakan mempunyai penyakit yang lebih
berat dibandingkan dengan pasien lain.
4.
Kapasitas antrian
Dalam beberapa proses antrian ada keterbatasan fisik mengenai jumlah ruang
tunggu, sehingga ketika jumlah pelanggan yang mengalami antrian mencapai
jumlah maksimal tertentu,
maka tidak ada lagi jumlah pelanggan yang diizinkan
masuk ke dalam sistem antrian sampai jumlah pelanggan dalam antrian tersebut
tidak mencapai batas maksimal. Sebuah antrian dengan ruang tunggu yang
terbatas dapat dikatakan sebagai balking
dimana pelanggan
dipaksa untuk
menolak jika hendak memasuki sistem antrian dengan jumlah pelanggan yang
sudah mencapai batas maksimal.
5.
Struktur Antrian
Menurut Eddy (2003: 105-107) struktur antrian dikategorikan menjadi empat
struktur dasar menurut fasilitas pelayanan dalam sistem antrian, yaitu:
a)
Single Channel Single Phase
Subjek
pemanggilan dalam pelanggan yang dilayani dalam sebuah antrian
akan membentuk
antrian tiap
satu barisan antrian
dan selanjutnya akan
berhadapan dengan satu fasilitas pelayanan. Contoh dari struktur antrian ini
adalah sistem antrian pada sebuah salon dimana masing-masing tukang cukur
mempunyai antrian pelanggan sendiri.
Gambar 2.1 Model Single Channel Single Phase
|