Start Back Next End
  
23
PPN menimbulkan dampak regresif. Regresivitas PPN mengandung
pengertian bahwa semakin tinggi kemampuan konsumen,semakin ringan
beban pajak yang dipikul. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan
konsumen, semakin berat beban pajak yang dipikul. Memang, sebagai
pajak objektif, PPN kurang memperhatikan asas keadilan pemungutan
pajak.
Untuk mengurangi dampak regresif PPN tersebut, dalam hal
konsumen yang berpenghasilan tinggi yang mengonsumsi Barang Kena Pajak
Yang Tergolong Mewah, selain dikenakan PPN, dikenakan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah (PPnBM). Jadi pengenaan PPnBM di samping PPN
bertujuan untuk mengurangi kesenjangan beban pajak antara konsumen yang
berpenghasilan tinggi dengan yang berpenghasilan rendah.
3.
PPN di Indonesia menerapakan tarif tunggal
UU PPN 1984 menerapkan tarif tunggal, yaitu 10% atas penyerahan
BKP/JKP di dalam daerah pabean. Meskipun penerapan tarif tunggal akan
semakin mempertajam dampak regresif, namun seperti telah diuraikan
sebelumnya, untuk mengurangi dampak regresif PPN, UU PPN 1984
mengenakan PPnBM di samping PPN atas konsumsi BKP yang tergolong 
mewah. Memang, penerapan tarif tunggal memiliki sisi positif yaitu
mudah di bidang pelaksanaan dan pengawasaan.
4.
Metode pengurangan tidak langsung
Untuk menghitung jumlah PPN yang disetor ke kas negara digunakan
metode pengurangan tidak langsung. Dalam metode ini, jumlah PPN yang
wajib disetor kas negara diperoleh dari hasil perhitungan pajak yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter