![]() 7
Dimana:
= nilai history demand
= nilai intercept pada periode t
=
nilai peramalan
= nilai slope pada periode t
= nilai tetap smoothing pada intercept
= nilai tetap smoothing pada slope
, m
= jarak antar waktu peramalan
Untuk mengetahui tingkat akurasi kesalahan dari metode peramalan
diatas digunakan salah satu pengukuran yaitu dengan Mean Absolute
Percentage Error
(MAPE). MAPE dinyatakan sebagai berikut
(Nasution &
Prasetyawan, 2008, p. 35):
Dimana:
= Permintaan actual pada periode t
= Peramalan permintaan pada periode t
= Jumlah periode peramalan yang terkait
2.3
Assembly chart digunakan
untuk menggambarkan aliran material dan
keterkaitan antara bagian-bagian, schematic
dan
graphic models yang
umumnnya akan dikembangkan dan digunakan dalam urutan perakitan dalam
metode pembuatan produk (Rajput, 2007, p. 829).
2.4
Struktur Produk (Bill of Materials)
Menurut Gaspersz (2012, p.229), bill of materials
(BOM) merupakan
cara komponen-komponen digabung
dalam suatu produk manufaktur.
Struktur produk memberikan petunjuk konversi suatu bahan baku menjadi
komponen fabrikasi
yang kemudian digabungan dengan komponen lain
menjadi subassemblies yang digabungkan menjadi assemblies hingga menjadi
sebuah produk.
2.5
Perencanaan agregat (Aggregate
Planning) merupakan metode yang
digunakan dalam perencanaan produksi untuk menyesuaikan kemampuan
produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang tidak pasti dan tidak
jelas waktunya dengan mengoptimalkan penggunaan dari sumber daya
(peralatan dan tenaga kerja) yang dimiliki sehingga dapat menekan biaya
operasional perusahaaan (Nasution & Prasetyawan, 2008, pp. 70-71).
2.6
Master Production Schedule (MPS)
Menurut Gaspersz (2012, p.220), MPS merupakan suatu perencanaan
tentang produk akhir (parts
pengganti dan suku cadang) dari suatu
perusahaan yang digunakan untuk memproduksi produk pada periode (waktu)
tertentu.
MPS difungsikan untuk dapat mengevaluasi jadwal-jadwal altenatif
dalam hal kebutuhan kapasitas, menyediakan input untuk sistem MRP dan
membuat manajer produksi untuk menghasilkan prioritas-prioritas untuk
penjawalan produksi (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 104).
|