![]() 8
Tabel 2.1 Contoh Tabel MPS
Item No :
:
Lead Time :
Safety Stock
:
On hand
:
Lot Size
:
Period
Past Due
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Forecast
Costumer Order
Project Available Balance
Available to Promise
Master Scheduled
Demand Time Fences :
Planning Time Fences :
Description
Sumber: (Gaspersz, 2012, p. 244)
Penjelasan terkait informasi dalam tabel MPS adalah sebagai berikut:
1.
Lead Time adalah banyaknya periode yang dibutuhkan untuk
memproduksi atau membeli suatu item.
2.
On Hand adalah stok inventory awal yang tersedia secara fisik.
3.
Description menyatakan deskripsi material secara umum.
4.
Lot Size, kuantitas dari item yang biasanya dipesan dari perusahaan.
5.
Safety Stock adalah stok pengamanan guna mencegah terhadap
fluktuasi dalam peramalan, pemesanan singkat.
6.
Demand Time Fence (DTF) merupakan batas waktu penyesuaian
pemesanan, dimana perubahan demand tidak akan dilayani.
7.
Planning Time Fence (PTF) merupakan waktu keseluruhan dari dari
horizon waktu.
8.
Period menampilkan banyaknya periode waktu yang ada dalam MPS.
9.
Forecast sebagai hasil dari perencanaan produksi.
10.
Customer Order (CO), jumlah order yang sudah diterima sebelumnya.
11.
Project Available Balance
(PAB) merupakan proyeksi on-hand
inventory dari waktu ke waktu dan menujukkan status inventori setiap
periode selama waktu horizon perencanaan MPS. Dimana PAB:
12.
Available To Promise (ATP),
informasi digunakan bagian pemasaran
untuk mampu memberikan jawaban yang tepat kepada
pelanggan.
ATP dapat dirumuskan sebagai berikut:
13.
Master Schedule (MS), jadwal produksi yang diantisipasi (anticipated
manufacturing schedule) untuk item tertentu.
2.7
Metode MRP merupakan metode perencanaan dan pengendalian
pesanan dan inventori untuk item-item dependent demand, dimana
permintaan cenderung discontinuous and lumpy.
Item dependent demand
adalah: bahan baku (raw material), parts, subassemblies, dan assemblies,
yang semuanya disebut manufacturing inventories (Gaspersz, 2012, p. 266).
Tujuan utama dari sistem MRP
ialah menciptakan suatu rancangan
sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan
dalam melakukan tindakan yang tepat baik berupa pembatalan pesanan, pesan
ulang, penjadwalan ulang. Ada empat kemampuan yang menjadi ciri utama
|