Start Back Next End
  
15
lain seperti “Haruto”, “Yamato”, “Daito”, “Taiga”, “Sora”, “Taito”, “Daito”, dan
“Masato” mulai dipakai.
Hakes (2004, hal.119) menulis kebanyakan orang Jepang hanya mempunyai nama
keluarga dan nama depan, kecuali keluarga kekaisaran Jepang yang tidak memiliki
nama keluarga. Dalam Bahasa Jepang nama keluarga myoji
(??
atau ??), uji
(?) atau sei (?) ditulis sebelum nama depan (?? namae) or "lower name" (??
??
shita no namae). Nama depan bisa disebut nama bawah karena dalam tulisan
Bahasa Jepang vertikal, nama depan ditulis di bawah nama keluarga.
Banyak karakter kanji Jepang memiliki cara pengucapan yang sama, jadi nama
Jepang bisa memiliki beberapa arti berbeda. Kanji itu sendiri bisa memiliki beberapa
arti dan cara pengucapan. Dalam beberapa nama, cara pengucapan nama tidak
memiliki arti.
Menurut Hanks (2006, appendix 8),
banyak nama Jepang merupakan
bentuk dari permainan kata-kata.
Nama Jepang ditulis dengan menggunakan kanji Cina, walau ada juga yang
memakai hiragana
atau katakana,
atau campuran antara kanji dan kana.
Walau
kebanyakan nama tradisional memakai cara baca kunyomi (cara baca kanji Jepang),
banyak nama keluarga dan nama depan juga memakai cara baca onyomi (cara baca
kanji Cina). Banyak juga orang yang memakai cara baca nanori
Nanori  (???) adalah cara baca kanji yang ditemukan dalam nama Jepang
(kanjizone.com, 2013). Di dalam Bahasa Jepang, banyak nama dibentuk dari kanji
dan cara baca umum. Tetapi, nama juga bisa mengandung karakter yang hanya
muncul sebagai bagian dari nama. Beberapa kanji standar juga memiliki cara baca
khusus jika digunakan dalam nama. Contohnya, kanji?, yang mempunyai arti
“harapan” atau “langka”, biasanya dibaca sebagai ki atau terkadang sebagai ke atau
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter