19
transaksi melalui kebijakan manajemen sendiri (accrual) misalnya:
pengeluaran biaya
riset dan pengembangan. Selain itu banyak juga
perusahaan yang menggunakan kebijakan diskon dan kredit, sehingga
hal ini dapat menyebabkan meningkatnya jumlah piutang dan
penjualan pada bulan terakhir tiap kuarter dan laba kelihatan stabil
pada periode tertentu.
2.
Perataan melalui alokasi untuk beberapa periode tertentu. Manajer
mempunyai wewenang untuk mengalokasikan pendapatan atau beban
untuk periode tertentu. Misalnya: jika penjualan meningkat, maka
manajemen dapat membebankan biaya riset dan pengembangan serta
amortisasi goodwill pada periode itu untuk menstabilkan laba.
3.
Perataan melalui klasifikasi. Manajemen memiliki kewenangan untuk
mengklasifikasikan pos-pos rugi laba dalam kategori yang berbeda.
Misalnya: jika pendapatan non-operasi sulit untuk didefinisikan, maka
manajemen dapat mengklasifikasikan pos itu pada pendapatan operasi
atau pendapatan non-operasi.
2.1.5.
Corporate Governance
Corporate governance
menurut Nasution dan Setiawan (2007)
merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan
melalui supervisi atau monitoring
kinerja manajemen dan menjamin
akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder
dengan mendasarkan pada
kerangka peraturan. Corporate governance
digunakan demi tercapainya
pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan
keuangan. Sedangkan menurut Komite Nasional Kebijakan Governance
|