31
hukum yang melakukan kegiatan menyediakan dan mengelola kawasan untuk
kegiatan pengusahaan kawasan berikat.
Kawasan berikat merupakan kawasan pabean yang sepenuhnya berada
di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Dalam
rangka pengawasan terhadap kawasan berikat sebagaimana yang dimaksud
pada PMK No.147/PMK. 04/2011 pada ayat (1) dapat dilakukan pemeriksaan
pabean dengan tetap menjamin kelancaran arus barang. Pemeriksaan yang
dimaksud akan dilakukan secara selektif, berdasarkan manajemen resiko.
Berdasarkan manajemen resiko, terhadap kawasan berikat dapat diberikan
kemudahan kepabeanan dan cukai, berupa:
a.
Kemudahan pelayanan perijinan
b.
Kemudahan pelayanan kegiatan operasional
c.
Pemberian pintu tambahan
d.
Kemudahan kepabeanan dan cukai selain yang sebagaimana dimaksud
pada huruf a, b, dan c.
Pada hakikatnya, kawasan berikat harus berlokasi di kawasan industri.
Luas lokasi untuk Kawasan Berikat di kawasan budidaya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) paling sedikit 10.000 m2. Pengecualian dari ketentuan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat satu (1) bahwa kawasan berikat dapat
berlokasi di kawasan budidaya yang diperuntukan bagi kegiatan industri
berdasarkan rencana tata ruang wilayah yang ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, sepanjang kawasan
berikat tersebut
diperuntukan bagi:
|