27
memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko
spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk). Pada tahun 1990,
William Sharpe memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset
keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Bodie et al. (2005
: 185) menjelaskan bahwa,
Capital
Asset Pricing Model
(CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern.
Capital Asset
Pricing Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko
sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital
Asset Pricing Model
belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing
Model sudah luas digunakan karena CAPM
akurasi yang cukup pada aplikasi
penting.
CAPM
mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu
periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan
mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. CAPM
juga mengasumsikan
bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor
adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat
diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun
meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang
tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki
portofolio yang risikonya identik.
CAPM
menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio
pasar
adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien
adalah passive strategy. CAPM berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang
aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar
dan koefisien beta.
|