Start Back Next End
  
18
Sesuai dengan yang sudah diuraikan oleh penulis di atas, feminisme radikal
menekankan para wanita untuk menyeimbangkan sifat feminim dan maskulin di
dalam dirinya atau sering disebut dengan istilah androgini.  
Wanita yang memiliki sifat androgini
adalah wanita yang memiliki karakter
baik dari sifat-sifat maskulin dan feminim di dalam dirinya atau lebih ekstrimnya lagi,
mempunyai campuran sifat maskulin dan feminim, baik atau buruk sesuai dengan
apa yang mereka sukai. (Tong, 2009:50).
2.2 Konsep Partiarki
Di kalangan para feminis, khususnya feminis radikal, istilah patriarchy
atau
patriarki seringkali digunakan untuk menyebut dominasi pria. Sebenarnya pada
awalnya, istilah patriarki dipakai untuk menjelaskan garis keturunan keluarga yang
berdasarakan pada pria, seperti yang dinyatakan oleh Engels dalam buku The law of
father karya Mary Murray berikut ini (Murray, 2005:6) :
“In ‘The Origins of the Family, Private Property and the State’,
Engels
refers to patriarchy as a form of the family whose essential
features
were the incorporation of bondsmen, and power vested in
the paternal head of the family.”
Terjemahan:
“Pada ‘Asal Usul Keluarga, Kekayaan Pribadi dan Negara’, Engels
melihat patriarki sebagai bentuk keluarga yang sifat-sifat dasarnya
merupakan penggabungan dari budak, dan pemberian kekuasaan
pada kepala keluarga laki-laki.”
Namun, para feminis tidak sependapat dengan pernyataan Engels di atas.
Bagi para feminis khususnya feminis radikal, patriarki adalah penyebab utama dari
subordinasi terhadap wanita seperti yang dipaparkan Murray tentang pernyataan Kate
Millet berikut ini: (Murray, 2005:7)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter