Start Back Next End
  
22
mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang
dianggap penting oleh media massa.
Disini audience atau komunikan berperan pasif dalam menerima
informasi dan hanya menerima konstruksi-konstruksi informasi yang
disampaikan oleh media massa.
Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang teori
agenda setting adalah:
1.
Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan,
mereka menyaring dan membentuk isu.
2.
Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat
untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu
lain.(Agenda Setting Media Massa, Apriadi Tamburaka, 2012 : 25)
Teori agenda setting yang dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan
Donald Shaw dalam “Public Opinion Quarterly”, adalah salah satu teori
tentang proses dampak media atau efek komunikasi massa terhadap
masyarakat dan budaya. Agenda setting menggambarkan kekuatan pengaruh
media yang sangat kuat terhadap pembentukkan opini masyarakat, karena
media memberi tekanan pada suatu peristiwa maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting (Rakhmat, 2007
:
68).
Agenda setting mempunyai fungsi yaitu media mengacu pada
kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, yaitu
mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik (Tankard, 2005 : 261,
dalam Effendy 2003 :189-190). Teori agenda setting bisa dilihat dari
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter