14
(2010: 5) untuk menerapkan green TI dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Penghematan secara tidak langsung dilakukan dengan cara memakai sistem TI yang
dapat mengurangi emisi karbon dan pembuangan dari sistem TI yang lain. Penghematan
secara langsung dilakukan dengan mengurangi pemakaian energi secara langsung pada sistem
TI. Gude (2010) mengatakan bahwa ada beberapa cara untuk mengetahui konsumsi energi
pada sistem komputer: (1) Power Factor Approximation (PFA), dimana model energi dibuat
untuk memperkirakan penggunaan energi dari sebuah aplikasi berdasarkan source code yang
dijalankan, (2) melakukan simulasikan pada aplikasi yang dijalankan dan mencatat transisi
power state
dari hardware, (3) melakukan pencatatan power state dari hardware
selama
aplikasi dijalankan.
Berdasarkan beberapa definisi para ahli, dapat disimpulkan bahwa green computing
merupakan sebuah praktik menggunakan pemakaian peralatan TI secara efisien. Penggunaan
terhadap peralatan TI dilakukan secara efisien untuk
mengurangi penggunaan energi yang
tidak diperlukan. Green computing
ini berguna untuk menangani dampak buruk terhadap
lingkungan dan menekan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.
2.2.2
Green Software
Menurut Twente Research and Education on Software Engineering (TRESE) (2013)
green computing dapat dicapai pada software
dan dengan software. Melakukan penghijauan
melalui software
memiliki tujuan untuk menghemat energi dengan bantuan software.
Penghijauan pada software
bertujuan untuk mengurangi dampak pada lingkungan yang
disebabkan oleh software itu sendiri.
Menurut Murugesan dan Gangadharan (2012: 40) green software
merupakan
software
ramah lingkungan yang dapat membantu menjaga kestabilan lingkungan. Cara
bagaimana sebuah software
dikembangkan dan ditambahkan atributnya dapat memberikan
dampak bagi lingkungan. Pengembangan tersebut dapat berupa modifiability, reusability,
portability,
dan performance attributes. Murugesan dan Gangadharan juga membuat
klasifikasi pada green software dan membaginya menjadi empat kategori, yaitu:
a.
Software yang lebih hijau mengonsumsi energi lebih sedikit.
b.
Software terintegrasi yang membantu hal-hal lain menjadi hijau
c.
Software pelaporan ketahanan atau Carbon Management Software (CMS)
d.
Software
yang dapat beradaptasi pada perubahan cuaca, memperkirakan implikasi dan
membentuk respon bijaksana.
|