Start Back Next End
  
37
Dengan adanya Partisipasi penyusunan anggaran diharapkan dapat
meningkatkan kinerja manajerial, yakni dengan ketika tujuan telah
direncanakan dan disetujui secara partisipatif, karyawan akan
menginternalisasi tujuan tersebut dan akan memiliki tanggung jawab secara
personal untuk mencapainya melalui keterlibatan dalam proses anggaran.
Hal ini didukung dengan adanya penelitian dari Brownell dan McInnes
(1986) yang mengatakan, “Mereka menemukan bahwa partisipasi yang
tinggi dalam penyusunan anggaran meningkatkan kinerja manajerial.”
Secara garis besar, penyusunan anggaran dibagi menjadi 3, yaitu: 
1. Top down approach (bersifat dari atas-ke-bawah)
Dalam penyusunan anggaran ini, manajemen senior menetapkan
anggaran bagi tingkat yang lebih rendah sehingga pelaksana
anggaran hanya melakukan apa saja yang telah disusun. 
2. Bottom up approach (bersifat dari bawah-ke-atas)
Anggaran sepenuhnya disusun oleh bawahan dan setelah selesai,
diserahkan ke atasan untuk
disahkan. Dalam pendekatan ini,
manajer tingkat yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan
besarnya anggaran. 
3. Kombinasi top down dan bottom up
Kombinasi antara kedua pendekatan inilah yang paking efektif.
Pendekatan ini menekankan perlu adanya
interaksi antara atasan
dan bawahan secara bersama sama
2.3.10 Kinerja Manajerial
Menurut Agbejule dan Saarikoski (2006: 85),
“Secara tradisional,
pandangan akan kinerja dalam bagian yang besar adalah sebuah fungsi dari
pemilihan, penempatan, dan pelatihan.”
| Menurut jurnal penelitian dari Nanda Hapsari A.R dalam
jurnal
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
dengan Komitmen Organisasi dan Locus Of Control Sebagai Variabel
Moderating”
|
“yang dimaksud
dengan kinerja adalah kemampuan manajer dalam melaksanakan kegiatan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter