41
Ada banyak nama lain dari jurnalisme damai antara lain: jurnalisme baru,
jurnalisme pasca-realis, jurnalisme solusi, jurnalisme yang menguatkan, jurnalisme
analisis konflik, jurnalisme perubahan, jurnalisme holistic, jurnalisme dengan
kerangka besar, jurnalisme sebagai mediator (penengah), jurnalisme untuk
masyarakat terbuka (open society), jurnalisme pembangunan, jurnalisme analisis,
jurnalisme reflektif, dan jurnalisme konstruktif.
Menurut Annabel Mc Goldrick dan Jake Lynch (2001), yang harus dilakukan
oleh jurnalis perdamaian adalah sebagai berikut:
1.
Hindari penggambaran bahwa konflik hanya terdiri dari dua pihak yang
bertikai atas satu isu tertentu. Konsekuensi dari penggambaran macam ini
adalah satu pihak yang menang dan ada satu pihak yang kalah.
2.
Hindari penerimaan perbedaan tajam antara aku dan yang lain. Hal ini bisa
digunakan untuk membuat perasaan bahwa pihak lain adalah ancaman atau
tidak bisa diterima tingkah laku yang beradab. Keduanya merupakan
pembenaran untuk terjadinya kekerasan.
3.
Hindari memperlakukan konflik seolah-olah ia hanya terjadi pada saat dan
tempat kekerasan terjadi.
4.
Hindari pemberian penghargaan
kepada tindakan ataupun kebijakan dengan
menggunakan kekerasan hanya karena dampak yang terlihat.
5.
Hindari pengidentifikasian suatu kelompok hanya dengan mengulang ucapan
para pemimpin mereka ataupun tuntutan yang telah dikemukakan.
6.
Hindari pemusatan perhatian hanya pada pihak-pihak yang bertikai, hanya
mencari perbedaan diri ucapan-ucapan kedua belah pihak tentang apa yang
mereka inginkan.
7.
Hindari pelaporan yang hanya menonjolkan unsure kekerasan dan
|