Start Back Next End
  
44
menyuntikkan opini mereka ke dalam laporan yang mereka tulis. Jurnalisme lama
mengharuskan laporan dibuat berdasarkan urutan fakta-fakta dan menuntut sikap
netral para jurnalis dalam observasi mereka. Informasi harus disusun berdasarkan
prioritas, dari fakta yang paling penting sampai yang kurang penting. Seorang
jurnalis lama harus yakin bahwa perspektifnya terhadap suatu realitas peristiwa
cukup mengandung kebenaran ketika diolah berdasarkan sudut pandang wartawan
yang mencari fakta di lapangan. Kebenaran cukup terukur, walaupun hanya untuk
melaporkan apa yang terlihat saat meliput.
H.
Alternative Journalism
Alternative journalism
atau jurnalisme alternatif merupakan kegiatan
jurnalistik yang
menyangkut publikasi internal dan bersifat lebih personal. Berbeda
dengan underground newspaper, jurnal-jurnal alternatif kerap lebih professional,
lebih terfokus pada item
pemberitaan tertentu, dan coba menarik khalayak lebih
beruumur. Jurnal-jurnal alternatif memunculkan tulisan-tulisan yang hendak
membasmi korupsi, dengan tampilan yang lain dari “anjing menyalak”, dan melebihi
media underground
konvensional dalam performa kritikan dan liputannya. Tujuan
mereka adalah menggerakkan minat dan sikap, bahkan perilaku, sekelompok
khalayak yang mereka tentukan sebagai “pangsa konsumen”.
I.
Literacy Journalism
Literacy journalism atau jurnalisme sastra, membahas pemakaian gaya
penulisan fiksi untuk kepentingan dramatisasi pelaporan dan membuat artikel
menjadi memikat. Teknik pelaporan dipenuhi dengan gaya penyajian fiksi yang
memberikan detail-detail potret subjek, yang secara sengaja diserahkan kepada
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter