29
D. Perawatan
Perawatan mulai dilakukan sejak tanaman dipindahkan kedalam pot
verti. Kegiatan perawatan terdiri dari penyiraman, pemupukan, dan
pencegahan hama/penyakit yang dilakukan secara rutin dan teliti.
Penyiraman pada tanaman sebaiknya dengan memperhatikan ukuran
tanaman dan daya cengkeram akar terhadap medianya. Tanaman yang
berukuran kecil dan akarnya halus dilakukan penyiraman dengan
semprotan halus. Namun, tanaman yang berukuran besar dan relatif kuat
bisa dengan gayung secara hati-hati.
Hama/penyakit pada sayuran yang ditanam di dalam pot sangat relatif
dikit. Namun, untuk mencegahnya perlu dilakukan dengan menjaga
kelembaban. Kelembaban yang ada di area pot jangan terlalu tinggi,
karena akan menjadi tidak sehat yang dapat menimbulkan kematian.
Proses pemupukan juga tidak dapat dilepaskan dari aktivitas
perawatan tanaman vertikultur. Pemupukan dilakukan secara rutin 2-7 hari
sekali. Pada sayuran daun, karena titik beratnya pertumbuhan vegetatif,
maka pupuk yang diberikan harus banyak mengandung unsur nitrogen,
dosis 20gr pupuk urea atau ZA yang dilarutkan dalam 10 liter air yang
disiramkan pada masing-masing pot secukupnya saja sampai media tanam
basah. Apabila kesulitan menemukan pupuk, maka limbah dapur dan
daun-daun kering dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk bokashi.
Pupuk bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik (jerami,
sampah organik, pupuk kandang, dll). Pupuk ini dapat menjadi pupuk
organik yang membantu menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil
pertanian.
|