Start Back Next End
  
29
A. 
Kualitas Cahaya
Menurut Lakitan (2001), kualitas cahaya tidak memperlihatkan
perbedaan yang mencolok antara satu tempat dengan tempat lainnya,
sehingga tidak selalu merupakan faktor ekologi yang penting. Pada ekosistem
daratan kualitas cahaya tidak mempunyai variasi yang berarti untuk
mempengaruhi fotosintesis. 
Kualitas cahaya matahari ditentukan oleh proporsi relatif panjang
gelombangnya. Radiasi matahari merupakan gelombang-
gelombang
elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang. Tidak semua
gelombang-
gelombang tadi dapat menembus lapisan atas atmosfer untuk
mencapai permukaan bumi. Umumnya tumbuhan teradaptasi untuk
mengelola cahaya dengan panjang gelombang antara 0,39 –
7,6 mikron.
Klorofil yang berwarna hijau mengasorpsi cahaya merah dan biru, dengan
demikian panjang gelombang itulah yang merupakan bagian dari spectrum
cahaya yang sangat bermanfaat bagi fotosintesis.
B. Intensitas cahaya
Intensitas adalah jumlah energi yang diterima tanaman pada luasan dan
jangka waktu tertentu. Radiasi berpengaruh terhadap laju pertumbuhan, laju
transpirasi dan periode kritis dalam pertumbuhan (Squire 1993
dalam Ardie
2006). Intensitas cahaya atau kandungan energi merupakan aspek cahaya
terpenting sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga
pengendali utama dari ekosistem. Intensitas cahaya ini sangat bervariasi baik
dalam ruang/ spasial maupun dalam waktu atau temporal.
Intensitas cahaya terbesar terjadi di daerah tropika, terutama daerah
kering (zona arid), sedikit cahaya yang direfleksikan oleh awan. Di
daerah
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter