11
a.
Biaya pemesanan (ordering cost)
Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari
luar. Seperti biaya dari pemasok (supplier), ongkos kirim dan
sebagainya.
b.
Biaya pembuatan (setup cost)
Semua pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi
suatu barang. Seperti menyetel mesin, meyusun peralatan kerja
dan
sebagainya.
3.
Biaya penyimpanan (hodling/inventory cost)
Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang. Seperti biaya
gudang, biaya modal, biaya asuransi dan sebagainya.
4.
Biaya kekurangan persediaan (shortage cost)
Biaya ini dibutuhkan bila perusahaan kekurangan persediaan barang pada
saat permintaan. Dalam hal ini dapat menggangu dan menimbulkan
kerugian serta kehilangan konsumen.
2.4.3
Model Economic Order Quantity (EOQ)
Dengan mempertimbangkan pemasok yang berusaha untuk memenuhi
permintaan yang diberikan secara konstan untuk produk yang sama dari
perusahaan. Produk unit yang diterima dari produsen dalam setiap kloter lalu
disimpan di gudang sebelum diserahkan ke konsumen. Satu unit produksi
diasumsikan untuk dapat dituntut dalam interval
satuan waktu. Oleh karena
itu, panjang horizon (interval satuan waktu) perencanaan adalah sama dengan
permintaan. Karena panjang horizon
perencanaan adalah sama dengan
permintaan yang diberikan maka biaya gudang tidak tergantung pada waktu
tetapi semata-mata tergantung pada kapasitas gudang yang harus
mengakomodasi batch
ukuran maksimum. Maka dapat diasumsikan bahwa
kapasitas gudang adalah variabel keputusan (Liu & Zheng, 2012).
Model EOQ klasik biasanya diterapkan untuk mengelola pasokan
dalam jumlah besar dari produk yang sama selama jangka waktu yang
panjang secara teratur
(Pulungan, Sukardi, & Rofida, 2008). Metode EOQ
adalah suatu jenis dari model kuantitas pesanan tetap yang menentukan
kuantitas dari suatu item yang dibeli atau dibuat pada suatu waktu tertentu
(Gaspersz, 2012, p. 447). EOQ ini bertujuan untuk meminimumkan biaya
pemesanan (ordering cost) dan biaya penyimpanan (inventory
cost).Economic Order Quantity (EOQ) ialah merupakan volume atau jumlah
pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali
pembelian (Rosmiati, Rauf, & Howara, 2013, p. 96).
Satu unit produk diasumsikan sebagai permintaan dalam setiap
interval satuan waktu. Ketika stok inventori mendekati nol, maka diisi
kembali dengan menerima batch
baru. Biaya total pemasok dikalkulasikan
terhadap horizon perencanaan meliputi biaya transportasi, biaya penerimaan,
dan pengolahan biaya terkait setiap batch serta biaya penyimpanan
persediaan. Biaya gudang meliputi biaya sewa tanah, biaya properti gedung
dan peralatan, tenaga kerja, dan utilitas (listrik, air, gas) (Cheng, Ng, Kotov,
& Kovalyov, 2009)
Biaya Total Persedian = Ordering cost + Holding cost +Purchasing cost
|