Start Back Next End
  
20
perusahaan dipromosikan maka perusahaan akan semakin dikenal dan diingat oleh
konsumen. 
Menurut Irvan Permana (2012, 5) dalam buku ”Brand is like a donut”
mengatakan bahwa tujuan dari branding adalah pembentukan persepsi yang benar di
mata konsumen sehingga konsumen bisa mengerti apa yang ditawarkan oleh sebuah
brand, dan mereka akan berbicara bahwa inilah brand yang mereka mengerti.  Hal itu
dilakukan untuk membuat brand
melekat pada ingatan konsumen atau publik.
Apabila konsumen telah merasakan sesuatu yang positif dari sebuah brand, maka
konsumen akan langkah selanjutnya konsumen akan melalukan pembelian karena
brand tersebut sudah top of mind bagi konsumen tersebut.
Sedangkan menurut Claire Sykes dalam Jurnal ”Today’s Garden Centre”
(2013, 3) mengatakan ”A brand is the promise and personality you present to
potential and existing customers.” Definisi diatas mengatakan bahwa sebuah merek
adalah janji dan kepribadian Anda hadir untuk pelanggan potensial dan pelanggan
yang sudah ada.  Janji adalah apa bisnis Anda, apa yang dilakukannya, kekuatan dan
apa yang membedakannya. Kepribadian adalah segala hal yang berhubungan dengan
sikap, gaya dan perasaan. Ini merupakan cara Anda berhubungan dengan pelanggan.
2.1.10
Membangun Brand Equity
Menurut Situmorang (2011, 197) Brand Equity adalah seperangkat aset dan
liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik
pada perusahaan maupun pada pelanggan. Menurut Aaker dalam Situmorang (2011,
197), brand equity dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter