26
atau perusahaan. Teori ini apabila diaplikasikan dalam penggunaan social
mediafacebook, maka ketika seseorang berkomentar atau menggunakan tombol ‘like’
pada konten FB Rhapsodie, maka pelanggan lain akan dapat melihat history tersebut,
pelanggan lain itu tentunya akan mendapat kesan yang baik setelah melihat orang
lain menyukai konten Rhapsodie dan lebih mempercayainya. Disinilah maksud dari
kekuatan atau peran word of mouth in social media such as Facebook.
Selain itu, studi yang dilakukan John Gordon
tahun 2009 lalu (dalam Aditya,
2013: 153) menunjukkan bahwa hampir tiga perempat responden mengatakan
bahwa organisasi mereka menggunakan social media untuk branding dan dua pertiga
menggunakan untuk hubungan masyarakat. Hal ini dikarenakan oleh 3 fakta yang
ditemukan Gordon, diantaranya:
1.
Pengguna social media
tumbuh begitu pesat. Menurut prediksi e-Marketer,
hanya dalam waktu empat tahun, lebih dari 50% pengguna internet menjadi
pengunjung rutin social media.
2.
Konsumen tidak lagi percaya dengan pemasaran. Hubungan yang diciptakan
hanya untuk penjualan produk, tidak lagi bisa diandalkan.
3.
Social media berfokus pada komitmen, komunitas, dan pengaruh. Harus dapat
menciptakan komunitas yang loyal yang mau menyebarluaskan kata-kata
tentang apa yang kita kerjakan.
Dalam kaitan dengan meningkatkan Brand Awareness
ada beberapa hal
yang dapat dilakukan dengan bantuan social media. Menurut Salim (2011: 75-78),
aspek terpenting dalam mengembangkannya adalah meng-update-nya secara
berkala. Beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya:
|