![]() 22
Pengantar Edisi Revisi, yang menyatakan bahwa dari sekian banyak media
massa yang ada, televisi merupakan salah satu media yang mengutamakan sajian
hiburan dalam kesehariannya, dimana hampir tiga perempat bentuk siaran
televisi setiap harinya merupakan tayangan hiburan (2012:17).
c.
Persuasi
Menurut Nurudin, fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya
dengan fungsi informasi dan hiburan (2009:72).
Hal yang serupa juga
dikemukakan oleh Ardianto, Komala & Karlinah, yang menyatakan bahwa
fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada
khalayaknya. Namun, ada fungsi lain yang tidak kalah penting dari media massa,
yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi (2012:20).
Bagi Joseph A. Devito (1997), fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang
paling penting dari komunikasi massa (Nurudin, 2009:72).
Untuk memperkuat
argumen tersebut, Devito membagi fungsi persuasi ke dalam empat
bentuk,
yaitu:
1.
Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang
Upaya persuasi dapat didefinisikan sebagai upaya untuk mengubah atau
memperkuat sikap atau kepercayaan khalayak agar mereka bertindak dengan
cara tertentu. Menurut Marat (1984), sikap
adalah kecenderungan
berperilaku dengan cara tertentu. Sikap merupakan produk dari proses
sosialisasi, dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang
diterimanya. Media dengan semua sumber daya dan kekuatan yang ada, tidak
terkecuali, lebih sering mengukuhkan atau membuat kepercayaan, sikap, nilai,
dan opini khalayak menjadi kuat.
|