45
Masih terkait dengan kelebihan dan kekurangannya, Soemanagara
mengemukakan tiga
point
kekuatan televisi, yaitu memiliki jangkauan yang luas,
bersifat audio
dan visual
karena menyajikan efek suara dan gambar yang bergerak,
serta
memiliki daya rangsang yang tinggi. Selain itu, dikemukakan juga dua
point
kelemahan televisi, yaitu dapat dilihat dan didengar kembali apabila ada pengulangan
siaran, yang juga berarti bahwa pesan yang disampaikan sifatnya sekilas, serta
dibutuhkan biaya
yang cukup mahal untuk dapat beriklan di televisi, karena biaya
sewa space yang mahal (2006:91).
2.3.1
Sejarah Televisi
Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai
eksperimen
yang dilakukan oleh para ilmuwan di akhir abad ke 19, dengan dasar
penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta
penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipcow dan William Jenkins melalui
eksperimennya kemudian menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel
(Heibert, Ungrait & Bohn, 1975:283). Penggunaan televisi sebagai pesawat
transmisi
kemudian dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode
mekanikal dari Jenkins. Baru pada tahun 1928, General Electronic Company mulai
menyelenggarakan acara siaran televisi secara reguler, dan siaran televisi komersial
di Amerika dimulai pada 1 September 1940.
Di Indonesia sendiri, kegiatan penyiaran melalui media televisi pertama kali
dilaksanakan pada tahun 1962, tepatnya pada tanggal 24 Agustus 1962, yang
bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau
Asean Games
di Senayan. Sejak saat itu, Televisi Republik Indonesia (TVRI)
selaku stasiun televisi yang pertama di Indonesia dipergunakan sebagai panggilan
stasiun (station call) hingga sekarang (Effendy, 1993:54 dalam Ardianto, Komala
|