46
& Karlinah, 2012:136). Selama tahun 1962-1963, TVRI kemudian mengudara rata-
rata satu jam perhari dengan segala kesederhanaannya.
Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia yang
tersebar di berbagai wilayah agar dapat menerima siaran televisi, maka pada
tanggal 16 Agustus 1976, Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa
untuk telekomunikasi dan siaran televisi. Penggunaan satelit Palapa ini secara tidak
langsung menjadi pertanda meningkatnya kepemilikan media televisi di Indonesia.
Sekarang ini, bisa dikatakan jika hampir semua rumah tangga yang memiliki aliran
listrik memiliki pesawat televisi, bahkan ada yang memiliki lebih dari satu pesawat
televisi. Hal ini menandakan jika bagi masyarakat Indonesia pada saat ini, televisi
bukan lagi merupakan barang mewah, melainkan sudah menjadi kebutuhan utama
sebagai sarana untuk memperoleh informasi dan hiburan (Cangara, 2008:145).
Banyaknya stasiun televisi yang melakukan penyiaran pada saat ini,
menyebabkan masyarakat selaku audience memiliki banyak pilihan. Perkembangan
stasiun televisi tidak hanya berkaitan dengan munculnya beranekaragam jenis
program-program yang baru, tetapi lebih dari itu, berkaitan dengan munculnya
berbagai stasiun penyiaran di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan semakin
berkembangnya teknologi yang juga mendukung perkembangan media massa, pada
saat ini dapat ditemukan puluhan, bahkan mungkin ratusan, jumlah stasiun tv
yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Morrisan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran, membagi stasiun
penyiaran berdasarkan jangkauan siaran yang dimilikinya, yang terbagi menjadi
stasiun penyiaran lokal, stasiun penyiaran nasional, dan stasiun jaringan. Namun
dari ketiganya, peneliti hanya akan berfokus pada stasiun penyiaran lokal sebagai
stasiun penyiaran dengan wilayah siaran terkecil yang mencakup satu wilayah kota
|