Start Back Next End
  
75
menentukan bila dan bagaimana sebuah pesan akan disampaikan (Blake &
Haroldsen, 2009: 134). Bahkan menurut Kurt, bagaimana sebuah berita berjalan
melalui saluran-saluran ini bergantung pada pintu-pintu yang ada pada saluran tadi,
sedangkan pintu itu dikendalikan oleh aturan yang netral atau “gatekeeper” (White,
1950: 383, dalam Blake & Haroldsen, 2009: 134). 
John R. Bittner (1996) juga memberikan definisi mengenai gatekeeper,
dimana ia mengistilahkan gatekeeper
sebagai “individu-individu atau kelompok
orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa)”.
Jika diperluas maknanya, yang disebut sebagai gatekeeper
adalah orang yang
berperan penting dalam media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio,
internet, video tape, compact disk, dan buku. Dengan demikian, mereka yang
disebut gatekeeper antara lain reporter, editor berita, bahkan editor
film atau orang
lain dalam media massa yang ikut menentukan arus informasi yang disebarkan
(Nurudin, 2009:119). 
Definisi lain juga dikemukakan oleh Nurudin dalam bukunya Pengantar
Komunikasi Massa, dimana yang dimaksud dengan gatekeeper
atau penapis
informasi/ palang pintu/ penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam
penyebaran informasi melalui media massa (2009:31). Lebih lanjut, menurutnya
keberadaan gatekeeper
pada media sama pentingnya dengan peralatan mekanis
yang harus dimiliki media dalam komunikasi massa, karena keberadaan gatekeeper
menjadi keniscayaan dan menjadi salah satu ciri dari media massa.
Nurudin juga berpendapat bahwa proses gatekeeping dapat dipengaruhi oleh
“warna” media, yang akan ditentukan pertama-tama oleh kecenderungan personal,
konteks sosial, dan budaya yang melingkupi gatekeeper, dimana selanjutnya,
gatekeeper
juga akan dipengaruhi oleh sistem yang dijalankan media yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter