30
di media massa akan mempengaruhi realitas subjektif pelaku interaksi sosial.
Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media massa inilah yang nantinya
mendasari respon dan sikap khalayak terhadap berbagai objek sosial. Informasi yang
salah dari media massa akan memunculkan gambaran yang salah pula terhadap objek
sosial itu. Karenanya media massa dituntut menyampaikan informasi secara akurat
dan berkualitas. Kualitas informasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral
penyajian media massa (Afdjani, 2007).
2.1.3
Televisi
2.1.3.1
Definisi Televisi
Istilah televisi terdiri dari kata tele dan visi. Tele berarti jauh dan visi berarti
penglihatan. Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsip-prinsip. Sedang segi
penglihatannya diwujudkan dengan prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi
gambar, baik dalam gambar bergerak atau gambar diam.
Televisi merupakan media massa elektronik yang memiliki keunggulan
tersendiri dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak
serta audio secara bersamaan. Karena merupakan media elektronik, maka dalam
menyajikan pesan-pesannya televisi sangat bergantung kepada energy listrik, artinya
tanpa listrik tidak akan dapat menyampaikan pesan (Morissan, 2005).
2.1.3.2
Sejarah Televisi
Televisi merupakan media massa yang populer. Sejak kemunculannya di
awal abad ke-19 sampai dengan hari ini, di tengah
tengah persaingannya dengan
internet dan media baru lainnya, televisi tetap muncul sebagai media massa yang
digemari. Hal ini terbukti dari orang-orang yang menghabiskan waktunya lebih
|