14
2.
Meningkatkan pembelian coba-coba (trial), yaitu pembelian pertama
kali oleh orang yang sebelumnya tidak pernah membeli produk
perusahaan, atau bagi peritel, yang belum pernah mengunjungi tempat
tersebut, untuk mendorong pertumbungan bisnis.
3.
Meningkatkan pembelian ulang (repeat purchase), yang saling
melengkapi dengan promosi peningkatan volume di poin ke 1 diatas.
Promosi ini menjadi penting di pasar seperti perdagangan umum dan
bagi produk konfeksioner yang dibeli berkali-kali, dimana orang
secara terbiasa menggunakan beragam merek yang berbeda, dan
menghentikan dan mengganti merek yang digunakan dari hari ke hari.
4.
Meningkatkan loyalitas lewat promosi yang cenderung berlangsung
jangka panjang dan menjadi satu kesatuan dengan cara berpikir para
pembeli tentang produk atau jasa.
5.
Memperluas kegunaan suatu produk.
6.
Menciptakan ketertarikan pada produk atau jasa sebagai cara untuk
membuat pembeli tetap membeli produk atau jasa tersebut.
7.
Menciptakan kesadaran (awareness) untuk produk baru atau jasa
yang dilansir ulang (re-lunch).
8.
Mengalihkan perhatian dari harga.
9.
Mendapatkan dukungan dari perantasa (intermediary), dan,
10.
Melakukan diskriminiasi para penggunam yang memungkinkan
perusahaan untuk mengembangkan paket khusus dari produk, harga,
distrubusi dan promosi untuk kategori pengguna yang berbeda.
Selain itu, Kotler (2003: 580) juga menyebutkan tiga keutungan
menggunakan promosi penjualan, yaitu:
|