Start Back Next End
  
13
Bercinta” yang di film ini Rendra sempat membacakan puisinya yang berjudul “Sajak
Sebatang Lisong”. Pada tahun 1985, Rendra tampil tunggal dihadapan 8.000 penonton
di Istora Senayan, Jakarta. Kumpulan puisinya: Ballada Orang-orang Tercinta (1956), 4
Kumpulan Sajak (1961), Blues Untuk Bonnie (1971), Sajak-sajak Sepatu Tua (1972),
Potret Pembangunan dalam Puisi (1980), Disebabkan Oleh Angin (1993), Orang-orang
Rangkasbitung (1993) dan Perjalanan Aminah (1997).
Gambar 2.2.2.1.3 Willybrodus Surendra Bhawana Broto Rendra
Sumber: Burung Merak Press.
Beberapa bulan terakhir ini, Rendra sering masuk rumah sakit akibat menderita
gangguan jantung. Dia juga secara rutin menjalani cuci darah akibat gangguan
kesehatan yang dideritanya. Sebelum meninggal Rendra sempat menulis sebuah puisi
terakhirnya pada tanggal 31 Juli 2009. Pada akhirnya, 6 Agustus 2009, Indonesia
kehilangan seniman terkemuka.” Sumber: Stanza dan Blues, W.S Rendra (2010).
2.2.2.2 Periodisasi Puisi Rendra
Inilah periodisasi puisi Rendra secara garis besar, sesuai buku yang pernah diterbitkan.
1. Rendra (1957: 16) dalam salah satu puisinya “Ballada Terbunuhnya Atmo Karpo”:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter