Start Back Next End
  
19
Preferensi konsumen berhubungan erat dengan masalah penetapan pilihan.
Hubungan preferensi ini biasanya diasumsikan memiliki tiga sifat dasar, yaitu :
1.
Kelengkapan ( Completeness) 
Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka setiap orang harus selalu bisa 
menspesifikasikan apakah : 
A lebih disukai daripada B 
B lebih disukai daripada A 
A dan B sama-sama disuka
2.
Transifikasi (Transivity) 
Jika seseorang mengatakan bahwa ia lebih menyukai A daripada B, dan lebih
menyukai B daripada C. Maka ia lebih menyukai A daripada C.
3.
Kontinuitas (Continuity) 
Jika seseorang mengatakan A
lebih disukai daripada B maka situasi yang
mirip dengan A juga harus disukai daripada B.
Seperti diatas diasumsikan bahwa setiap orang dapat  membuat atau menyusun
urutan semua kondisi atau situasi, mulai dari yang paling disukai hingga yang paling
tidak disukai.
2.2  Analisis Conjoint
Menurut Aaker (2003, p607-608) “Dalam menentukan
pilihannya untuk
membeli suatu produk, konsumen sering mempertimbangkan berbagai faktor.Bagi
konsumen faktor tersebut bersifat trade-off
yang membuat konsumen serba
salah.Misalnya antara harga dan kualitas, mana yang harus dipilih, haruskah memilih
harga rendah dengan kualitas rendah atau harga tinggi dengan kualitas prima
tergantung dari preferensi konsumen.
Menurut Elly dan Farham (2009, p38) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis
Preferensi Konsumen Dalam Pemilihan Jasa Operator Telekomunikasi seluler Untuk
Perancangan Business Plan” analisis conjoin adalah teknik multivariate yang secara
khusus digunakan untuk mempelajari bagaimana responden membuat preferensi
terhadap produk atau jasa. 
Menurut Hair et al. (2005, p410) “Conjoint analysis is a multivariate technique
developed specifically to understand how respondents develop preferences for any
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter