14
menyampaikan kegiatan pemasarannya seperti halnya kualitas nomor satu
(tekstil), praktis, aman, dan cepat (jasa pengiriman barang), jangkauan
luas (penyedia layanan telepon selular), wangi dalam sekejap (pengharum
ruangan), dan lain sebagainya.
2.
Pendekatan Berdasarkan Produk (Product-based Approach)
Pendekatan ini menjelaskan bahwa kualitas merupakan suatu objek yang
berkarakter dan dapat
diukur. Didalam kualitas juga mencerminkan suatu
unsur atau atribut yang berbeda dari tiap-tiap produk. Misalnya telepon
selular, merek, kualitas, harga, model, tipe, keguanaan, warna, dan
sebagainya. Melalui pendekatan ini pandangan terhadap kualitas sangat
objektif, karena sulit untuk menjelaskan perbedaan selera, keinginan,
manfaat, dari masing-masing individu.
3.
Pendekatan Berdasarkan Pengguna (User-based Approach)
Pendekatan ini memiliki asumsi bahwa kualitas sangat dipengaruhi oleh
individu yang menilai individu lainnya. Biasa juga disebut dengan sudut
pandang atau perspektif masing-masing individu. Sehingga suatu produk
yang dikenakan oleh individu dan mampu memuaskan individu lain, maka
produk itulah yang dianggap memiliki nilai dan kualitas yang tinggi.
4.
Pendekatan Berdasarkan Manufaktur (Manufacturing-based Approach)
Suatu pendekatan yang menjelaskan bahwa kualitas bersifat supply-based dan
cenderung memperhatikan praktik manufaktur, serta kualitas sebagai
kecocokan dengan suatu persyaratan (conformance to requirements).
Pendekatan seperti ini seringkali menekankan pada spesifikasi produksi dan
operasi internal, yang sering dipengaruhi oleh keinginan untuk meningkatkan
produktivitas serta menekan biaya operasional.
5.
Pendekatan Berdasarkan Nilai (Value-based Approach)
Suatu pendekatan yang mengasumsikan kualitas dari sisi nilai dan harga.
Dengan mempertimbangkan kinerja serta harga, kualitas didefiniskan sebagai
|