Start Back Next End
  
16
berwujud, tidak dapat dipegang, dan juga tidak menyebabkan suatu kepemilikan
resmi oleh konsumen.
2.1.3.1
Definisi Kualitas Produk
Menurut Kotler, Armstrong (2005:299), kualitas produk diasumsikan
sebagai kemampuan sebuah produk untuk melakukan setiap fungsinya.
Fungsi tersebut meliputi ketepatan, daya tahan keseluruhan produk,
keandalan, kemudahan pengoperasian dan perbaikan, serta atribut-atribut
yang bernilai lainnya.
Menurut John C. Mowen (2005:90), kualitas produk merupakan
proses evaluasi secara keseluruhan kepada pelanggan atas perbaikan
kinerja suatu barang atau jasa.
Sedangkan menurut penelitian yang
dilakukan oleh Abbott (2010) kualitas produk didefinisikan sebagai
perbedaan dalam jumlah kualitas dan perbedaan kuantitas dalam bahan
atau atribut yang diinginkan atau atribut.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan
suatu proses penilaian fungsi-fungsi penting yang dimiliki oleh suatu
produk mengenai beberapa aspek seperti ketepatan, daya tahan produk,
keandalan, kemudahan pengoperasian, dan atribut penting lainnya
sesuai
dengan yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Kualitas produk
merupakan aspek penting yang akan diperhatikan oleh konsumen, sebelum
mereka memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk.
Apabila
ingin menciptakan kepuasan pelanggan, maka produk yang ditawarkan
perusahaan juga harus berkualitas.
2.1.3.2
Manfaat Pengukuran Kualitas Produk
Menurutpenelitian yang dilakukan oleh Brunso et al. (2010) dalam
menyebutkan bahwa kualitas produk dapat dianalisa dan diukur dengan
konsep melalui dua perspektif yang berbeda, yaitu kualitas tujuan dan
persepsi kualitas.
Tujuan untuk mengukur kualitas produk dapat ditentukan
melalui
persepsi kualitas atribut intrinsik dan ekstrinsik. Persepsi kualitas atribut
intrinsik biasanya mengacu pada segala hal yang berkaitan dengan fisik
produk (penampilan, warna, bentuk, dan sebagainya), sedangkan persepsi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter