Start Back Next End
  
31
langsung menjual produk mereka kepada konsumen. Strategi ini menimbulkan
kegemparan di sejumlah industri.
Enam pedoman tentang integrasi ke depan untuk digunakan sebagai
sebuah strategi yang sangat efektif adalah ketika:
1)
Distributor organisasi yang saat ini menjadi sangat mahal, atau  tidak dapat
diandalkan, atau  tidak  mampu memenuhi kebutuhan distribusi perusahaan.
2)
Ketersediaan distributor yang berkualitas begitu terbatas untuk menawarkan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan
integrasi ke depan.
3)
Sebuah organisasi berkompetisi di industri yang tengah tumbuh dan
diharapkan akan terus berkembang pesat; ini menjadi sebuah faktor karena
integrasi ke depan mengurangi kemampuan organisasi untuk
mendiversifikasi industri dasarnya.
4)
Sebuah organisasi memiliki baik modal maupun sumber daya manusia yang 
dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru pendistribusian produk-produknya
sendiri.
5)
Keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi; ini menjadi pertimbangan
karena organisasi dapat meningkatkan kemampuan memprediksi permintaan
untuk outputnya melalui integrasi ke depan.
6)
Distributor atau peritel yang ada saat ini memiliki margin laba yang tinggi;
situasi ini menyiratkan bahwa sebuah perusahaan dapat mendistribusikan
produknya sendiri secara menguntungkan dan menetapkan harganya secara
kompetitif melalui integrasi ke depan.
b.
Integrasi ke Belakang
Integrasi ke belakang (backward  integration) adalah sebuah strategi  
yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok
perusahaan. Strategi tersebut sangat tepat ketika pemasok perusahaan yang ada
saat ini tidak bisa diandalkan, terlampau mahal, atau tidak mampu memenuhi
kebutuhan perusahaan.
Tujuh pedoman tentang kapan integrasi ke belakang dapat menjadi
sebuah strategi yang sangat efektif adalah saat:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter