32
1)
Pemasok organisasi saat ini menjadi sangat mahal, atau tidak dapat
diandalkan, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan akan
onderdil, komponen, barang rakitan, atau bahan mentah.
2)
Jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.
3)
Industri bersaing di sebuah industri yang berkembang pesat; ini merupakan
faktor karena strategi jenis integratif (ke depan, ke belakang, dan horizontal)
mengurangi kemampuan organisasi untuk melakukan diversifikasi di industri
yang tengah mengalami kemerosotan.
4)
Organisasi memiliki baik modal maupun sumber daya manusia untuk
mengelola bisnis pemasokan bahan mentahnya sendiri yang baru.
5)
Keuntungan dari harga yang stabil sangat penting; ini menjadi faktor karena
organisasi dapat menstabilkan biaya bahan mentahnya dan biaya-biaya lain
yang terkait dengan produknya melalui integrasi ke belakang.
6)
Pemasok saat ini memiliki margin laba yang tinggi, yang menunjukkan
bahwa bisnis pemasokan produk atau jasa di suatu industri layak untuk
dikembangkan.
7)
Organisasi perlu mengakuisisi atau memperoleh sumber daya yang
dibutuhkannya secara cepat.
c.
Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal (horizontal integration) mengacu pada strategi yang
mengupayakan kepemilikan atau kendali
yang lebih besar atas pesaing
perusahaan. Salah satu tren paling signifikan dalam manajemen strategis dewasa
ini adalah meningkatnya pemakaian integrasi horizontal sebagai strategi
pertumbuhan.
Lima pedoman tentang integrasi horizontal sehingga dapat menjadi
sebuah strategi yang sangat efektif adalah ketika:
1)
Organisasi dapat memperoleh karakteristik monopolistik di suatu wilayah
atau kawasan tertentu tanpa bertentangan dengan aturan pemerintah yang
melarang penguasaan substansial untuk menghambat persaingan.
2)
Organisasi bersaing di sebuah industri yang sedang berkembang.
3)
Meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang besar.
4)
Organisasi memiliki baik modal maupun sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk mengelola dengan baik organisasi yang berekspansi.
|