37
a.
Penciutan
Penciutan (retrenchment) terjadi manakala sebuah organisasi
melakukan
pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk
membalik penjualan dan laba yang menurun. Kadang kala disebut pembalikan
atau strategi reorganisasional, penciutan dirancang untuk memperkuat kompetensi
khusus dasar suatu organisasi. Selama penciutan, para penyusun strategi bekerja
dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang
saham, karyawan, dan media. Penciutan bisa melibatkan pejualan lahan dan
bangunan untuk mendapatkan kas yang dibutuhkan,memangkas lini produk,
menutup bisnis yang tidak meguntungkan, menutup pabrik yang usang,
mengotomatisasi proses, menurangi jumlah karyawan, dan membangun system
pengendalian beban.
Lima pedoman tentang kapan penciutan dapat menjadi sebuah strategi
yang sangat efektif adalah bila:
1)
Sebuah organisasi memiliki kompetensi khusus yang jelas namun gagal untuk
secara konsisten memenuhi maksud dan tujuannya dari waktu ke waktu.
2)
Organisasi merupakan salah satu pesaing terlemah di suatu industri tertentu.
3)
Organisasi ditandai oleh ketidakefisienan, profitabilitas yang rendah,
semangat kerja karyawan yang buruk, dan tekanan dari pemegang saham
untuk memperbaiki kinerja organisasi.
4)
Organisasi gagal untuk memanfaatkan peluang eksternal, meminimalkan
ancaman eksternal, mengambil keuntungan dari kekuatan internal, dan
mengatasi kelemahan internal dari waktu ke waktu; itu artinya, ketika manajer
strategis organisasi telah gagal menjalankan tugasnya (dan kemungkinan harus
digantikan oleh individu yang lebih kompeten).
5)
Organisasi tumbuh membesar terlampau cepat sehingga reorganisasi internal
besar-besaran dibutuhkan.
b.
Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut dengan
divestasi (divestiture). Divestasi sering dipakai untuk mendapatkan modal
guna akuisisi atau investasi strategis lebih jauh. Divestasi dapat menjadi bagian
dari keseluruhan strategi penciutan untuk membebaskan organisasi dari bisnis
yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal, atau yang
|