9
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Hamel dan Prahalad dalam Umar (2005)
juga berpendapat bahwa
Strategi
merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus menerus,
serta
dilakukan berdasarkan tentang sudut pandang tentang apa yang diharapkan
pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi bukan dari apa yang terjadi.
Menurut David dalam Maryam Saghei (Maryam & shojaee, 2012)
Strategi
adalah alat yang dapat digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan jangka panjang
mereka.
Dengan kata lain, strategi
adalah rencana
komprehensif yang
didefinisikan
dalam batas-batas
tujuan
perusahaan, manfaat, dan faktor lingkungan
yang
membantu
perusahaan untuk
mencapai tujuannya
ketika
dibangun dan
dijalankan
dengan cara yang benar
2.4 Jenis Strategi Alternatif
David (2010)
menjelaskan bahwa jenis alternatif strategi terbagi atas 4, yaitu
strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi bertahan.
1.
Strategi Integrasi
a)
Strategi Integrasi ke Depan (Forward Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang
besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer, bila perlu dengan
memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak
masalah dengan pendistribusian barang atau jasanya, sehingga mengganggu
pendistribusian tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki. Alasan lain,
karena distribusi tersebut memiliki prospek yang baik untuk dimasuki.
b)
Strategi Integrasi ke Belakang (Backward Integration Strategy)
Strategi ini merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan
baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi
menguntungkan perusahaan. Seperti keterlambatan dalam penggadaan bahan,
kualitas bahan yang menurun, biaya yang meningkat, sehingga tidak lagi
dapat diandalkan.
|