Hasil evaluasi mencoba untuk mengukur perubahan variabel seperti mengurangi
turnover, mengurangi biaya, peningkatan efisiensi, pengurangan keluhan, dan
peningkatan kuantitas dan kualitas produksi.
2.6.4. Performance Appraisal
2.6.4.1. Pengertian Performance Appraisal
Karyawan harus dievaluasi dalam hal seberapa baik mereka menyelesaikan tugas
yang ditentukan dalam deskripsi pekerjaan mereka dan setiap tujuan spesifik lainnya
yang mungkin telah ditetapkan (Mondy, 2010, hal.93). Pengertian performance
appraisal
menurut Byars & Rue (2005, p223) adalah proses mengevaluasi dan
berkomunikasi kepada karyawan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan dan
membangun rencana perbaikan.
2.6.4.2. Metode Performance Appraisal
Metode performance appraisal menurut Byars & Rue (2005, p224-230), yaitu:
1.
Management by objectives
(MBO),
lebih sering digunakan oleh
karyawan
profesional dan manajerial.
2.
Multi-
rater assessment (atau
360-
degree feedback), dengan metode
ini,
manajer, rekan, pelanggan, pemasok, atau kolega diminta untuk menyelesaikan
kuesioner pada karyawan yang dinilai.
3.
Graphic rating scale, metode penilaian kinerja yang mengharuskan penilai untuk
menunjukkan pada skala dimana persentase karyawan pada faktor-faktor seperti
kuantitas kerja, ketergantungan, pengetahuan pekerjaan, dan kegotong-royongan.
4.
Behaviorally anchored rating scale
(BARS),
metode penilaian kinerja yang
menentukan tingkat kinerja karyawan berdasarkan pada apakah karyawan secara
spesifik menggambarkan mengenai perilaku pekerjaan yang ada.
5.
Critical-
incident appraisal, metode penilaian kinerja di mana penilai
menyimpan catatan tertulis dari insiden yang menggambarkan perilaku karyawan
baik positif maupun negatif.
|