Start Back Next End
  
2.6.2 Staffing
2.6.2.1. Pengertian Staffing
All areas of staffing would be haphazard if the recruiter did not know the
qualifications needed to perform the various jobs. Each job requires different
knowledge, skills, and ability levels (Mondy, 2010, p.93).
Praktek staffing dibentuk oleh beragam faktor yang mencakup karakteristik home
and host country, fitur anak perusahaan, strategi bersaing sebuah MNC, tahap
internasionalisasi dan jenis industri (Boyacigiller, 1990; Harzing, 2001b;. Tarique et al,
2006; Welch, 1994). Juga membangun gagasan bahwa logika dominan organisasi
dicirikan oleh keyakinan manajemen puncak, sikap dan pola pikir, bentuk strategi
perusahaan secara substansial (Prahalad dan Bettis, 1986), diterima secara luas bahwa
manajemen filsafat merupakan penentu penting dari manajemen MNC terhadap operasi
asing perusahaan dalam keputusan kepegawaian umum dan internasional pada
khususnya.
2.6.2.2.
Recruiting
2.6.2.2.1.
Pengertian Recruiting
Pengertian recruiting
menurut Noe, Hollenback, Gerhart, dan Wright (2009,
p202), adalah praktik atau kegiatan yang dijalankan oleh organisasi dengan tujuan utama
untuk mengidentifikasi dan menarik karyawan potensial.
Rekrutmen adalah proses
mengidentifikasi dan menarik calon potensial dari dalam dan luar organisasi untuk mulai
mengevaluasi mereka untuk bekerja di masa depan. 
Setelah kandidat diidentifikasi, organisasi dapat memulai proses seleksi. Ini
termasuk mengumpulkan, mengukur, dan mengevaluasi informasi kualifikasi calon
karyawan untuk posisi tertentu. Menurut Malthis (2001:112) proses rekrutmen pegawai
merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk
mendapatkan tambahan pegawai melalui beberapa tahapan yang mencakup identifikasi
dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter