28
penelitiannya menyatakan bahwa Lingkungan kerja mempunyai hubungan positif yang
signifikan sebesar 0.20 terhadap retensi karyawan.
Dalam jurnalnya, Moncarz (2009) mengemukakan bahwa lingkungan kerja dapat merupakan
cara yang efektif dalam hal menjaga retensi karyawan. Karena semakin karyawan puas dan
apabila ia mempunyai pengalaman yang positif dari lingkungan kerja karyawan tersebut,
mereka akan lebih lama bertahan di perusahaan.
H-1 : Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap retensi karyawan pada
LPP TVRI Jakarta
Asiya Gul, Sajjad Akbar, Zeb (2012) menyatakan bahwa Nilai regresi pemberdayaan
karyawan pada retensi karyawan adalah 0,238. Pengaruh pemberdayaan karyawan pada
retensi karyawan adalah 23,8%. Hal itu menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara pemberdayan karyawan terhadap retensi karyawan. Penelitian ini
menggunakan sampel dari sektor perbankan dari Pakistan. Peneliti memilih menggunakan
teknik random sampling, dengan middle manager dan para karyawan sebagai sampel.
Pemberdayaan karyawan merupakan strategi penting yang jika diterapkan dengan hati-hati
dapat menyebabkan retensi karyawan jadi meningkat. Karyawan bertanggung jawab untuk
menerapkan kebijakan manajemen dan program sehingga saran dan ide-ide mereka bisa
membantu manajer untuk mengambil keputusan praktis dan relevan untuk profitabilitas.
Manajer harus memberdayakan karyawan untuk mengambil diperlukan pada pekerjaan
keputusan yang berhubungan dengan bisnis. Karyawan harus diberikan penting dalam
memulai ide-ide mereka untuk mendorong budaya berbagi dan keadilan. Jika karyawan tahu
bahwa suara mereka didengar dan dibawa ke akun di implementasi kebijakan usaha atau
rencana mereka akan loyal dan berkomitmen kepada perusahaan.
Selain itu menurut Eric Ng Chee Hong et al.,(2012) dalam penelitiannya di dapat hasil r =
0.417 yang menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara pemberdayaan terhadap
retensi. Namun, p = 0.454 (p>0.05). oleh karena itu dalam penelitian ini, hipotesis
|