![]() 60
Gambar 2.18: Ornamen Primitive
Sumber : Google.com
b.
Ornamen klasik
Hasil karya seni ornamen yang telah mencapai pada puncak-puncak
perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi,
sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut. Ia telah mempunyai
bentuk dan pakem yang standard, struktur motif dan pola yang
tetap, memiliki susunan, irama yang telah baku dan sulit untuk
dirobah dalam bentuk yang lain, dan yang terpenting telah diterima
eksistensinya tanpa mengalami perubahan lagi. Contohnya
ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali,
Surakarta, Madura, mataram dan lain-lain. Seni klasik bersifat
kedaerahan karenanya masing-masing daerah memiliki ragam hias
klasik dengan corak dan ciri-ciri tersendiri.
Gambar 2.19: Ornamen Klasik
Sumber : Google.com
c.
Ornamen Tradisional
Hasil ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat
secara turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai
sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan,
|