![]() 8
Ada empat macam tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui gambaran
atau kinerja keempat macam konfigurasi model tersebut, yaitu :
Panjang sistem (Ps) atau length of system (L)
Waktu di dalam sistem (Ws) atau time spent in the system (W)
Panjang antrian (Pa) atau length of queue (Lq)
Waktu antri (Wa) atau waiting in the queue (Wq)
Sumber : Siswanto (2007, p. 225)
Dalam model kanal tunggal fase tunggal, perhitungan antrian dituliskan
sebagai berikut :
Faktor utilisasi sistem, yaitu probabilitas fasilitas pelayanan sedang digunakan
(P)
Presentase waktu kosong, yaitu probabilitas tidak ada orang dalam sistem (Po)
Rata-rata jumlah pelanggan atau unit dalam sistem, yaitu jumlah dalam antrian
ditambah jumlah yang sedang dialayani (L)
Rata-rata waktu yang digunakan oleh pelanggan dalam sistem, yaitu waktu yang
dihabiskan pelanggan selama menunggu ditambah waktu pelayanan (W)
Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (Lq)
Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan menunggu dalam antrian (Wq)
(Herjanto, 2009, p. 109-110)
Sedangkan dalam multi kanal fase tunggal, Menurut Siswanto (2007, p. 233),
Tiga kemungkinan bentuk garis tunggu dalam model multi kanal fase tunggal.
Pelanggan membentuk satu garis tunggu yang mungkin lurus dan mungkin juga
melingkar tergantung luas ruangan (a), pelanggan membentuk beberapa garis
tunggu di depan setiap fasilitas pelayanan dimana pelanggan baru akan selalu
masuk ke garis tunggu yang lebih pendek (b), dan pelanggan menempati tempat
yang
telah tersedia setelah sebelumnya mengambil nomor urut. Tiga
kemungkinan garis tunggu tersebut digambarkan pada Gambar 7.
|