14
jenis
yaitu:
1.
Merangsang
kebutuhan
primer
dengan
menambah
jumlah
pemakai.
2.
Merangsang
kebutuhan
primer
dengan
memperbesar
tingkat
pembelian.
3.
Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang
ada.
4.
Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
2.2
Jasa
2.2.1
Pengertian Jasa
Menurut Kotler dan Keller (2006)
mendefinisikan jasa
sebagai aktivitas
atau
manfaat tak berwujud yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke
pihak
lain tanpa menyebabkan perpindahan hak kepemilikan.
Menurut Zeithaml dan Bitner (1996) jasa adalah perbuatan proses dan
kinerja.
Jasa adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang bersifat
intangible yang biasanya, tapi tentu berlangsung dalam interaksi antara
pelanggan dengan karyawan jasa/sumber daya fisik atau barang dan/atau
sistem dalam penyedia jasa, yang memberikan solusi atas masalah yang
dialami pelanggan. (Groonroos, 1990)
Menurut Fitzsimmons (2006), jasa adalah waktu yang tahan lama dan
tidak berwujud yang dialami dan dilakukan terhadap pelanggan sebagai
peran produksi.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, jasa dapat diartikan sebagai sesuatu
aktivitas, manfaat, dan kepuasan yang tidak berwujud, melibatkan tindakan
dalam proses pembentukannya, serta ditawarkan dari satu pihak ke pihak lain
tanpa berakibat pada perpindahan hak kepemilikan.
2.2.2
Karakteristik Jasa
Kotler (2010:269)
menjelaskan terdapat empat karakteristik dari jasa
antara lain sebagai berikut:
|