15
Label
value memiliki 20 bit ,yang digunakan untuk mengidentifikasi nilai
dari label
tersebut. label value ini bersifat locally significant yang berarti hanya
dikenali oleh satu jaringannya saja. Experimental atau Exp memiliki 3 bit,
disediakan untuk kegiatan eksperimen. Sebagai contoh, bit ini dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi Diff-Serv (DS) dan per-hop behavior (PHB). S
memiliki 1 bit, bernilai 1 untuk data yang pertama kali masuk ke dalam stack,
dan 0 untuk data lainnya. Time to live (TTL) memiliki 8 bit yang digunakan
untuk encoding hop count.
B. Proses Time-to-Live
Menurut Luc De Ghein
(2007, hal 8), TTL pada umumnya akan berkurang
setiap melalui router dan paket akan dihapus jika nilainya mencapai nol. Hal ini
terjadi untuk menghindari paket berputar-putar di internet akibat kesalahan
routing. Karena LSR tidak memeriksa header
dari IP, kolom TTL menjadi
bagian dari label, dengan demikian fungsi TTL ditunjang oleh keseluruhan
bagian label. Aturan pemrosesan kolom TTL pada label adalah sebagai berikut:
1.
Ketika IP paket tiba pada ujung jalan masuk LSR dari MPLS area, sebuah
label
akan ditambahkan pada paket. Nilai TTL dari label
tersebut akan
disesuaikan dengan nilai dari IP TTL. Jika kolom IP TTL perlu untuk
dikurangi, hal ini merupakan sebagian dari proses, dapat diasumsikan bahwa
proses telah selesai. Ketika paket MPLS sampai pada bagian internal LSR
dari area MPLS, nilai TTL pada bagian atas label akan berkurang. Maka:
a. Jika nilai menjadi nol, paket MPLS tidak akan diteruskan. Nilai label pada
bagian pemasukan akan dijadikan acuan. Paket mungkin saja dibuang atau
diteruskan kepada bagian yang diperlukan dengan status mengalami
kerusakan (error).
b.
Jika nilainya positif, nilai TTL pada paket akan diletakan pada area
TTL di mana paket akan diteruskan dari MPLS. Nilai keluar TTL memiliki
fungsi yang unik bila dibandingkan dengan nilai masuk TTL, nilai keluar
TTL ini mampu bekerja sendiri untuk menentukan apakah sebuah paket
akan diteruskan atau dihapuskan.
|