![]() 10
K(m) =
(A + hD2 + 2hD3 +
. (m-1)hDm)
Dimana :
Dm
= Permintaan pada periode m
K(m)
= Rata-rata per unit waktu
M
= Periode
A
= Biaya order
H
= Biaya simpan/unit waktu
2.3
Peramalan
Menurut Buffa, E. S (1994, p. 55), peramalan atau forecasting
dapat
diartikan sebagai penggunaan teknik-teknik statistik dalam membentuk
gambaran masa depan berdasarkan pengolahan angka-angka historis. Peramalan
tergantung kepada adanya data historis yang cukup agar dapat diuraikan secara
statistic dan juga tergantung kepada adanya data historis yang cukup agar dapat
diuraikan secara statistik dan juga tergantung kepada faktor-faktor
pembentuk
pasar yang relatif stabil.
Sedangkan menurut Nasution, (2003, p.25) peramalan adalah proses
untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan tidak terlalu
dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan
permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila
kondisi permintaan pasar bersifat komplek dan dinamis.
Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih banyak bersifat rumit
dan tidak pasti karena permintaan pasar tergantung dari keadaan sosial, ekonomi,
politik, aspek teknologi, produk pesaing dan produk subtitusi. Oleh karena itu,
peramalan
yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan manajemen.
Menurut Heizer & Render, (2005, p.136), peramalan adalah seni dan ilmu
untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini melibatkan pengambilan
data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu
bentuk metode model matematis.
2.3.1
Peramalan dan Horison Waktu
Dalam hubungannya dengan horizon waktu peramalan, maka kita bisa
mengklasifikasikan peramalan tersebut ke dalam 3 kelompok, yaitu : (Nasution,
2003, p. 26)
1.
Peramalan Jangka Panjang.
Umumnya 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini digunakan untuk
perencanaan produk dan perencanaan sumber daya.
2.
Peramalan Jangka Menengah
Umumnya 1 sampai 24 bulan. Peramalan ini lebih mengkhusus
dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk
menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.
3.
Peramalan Jangka Pendek
Umumnya 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini digunakan untuk
mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja,
dan lain-lain keputusan kontrol jangka pendek.
|