17
Menurut Siswanto Sutojo
dalam bukunya Membangun Citra Perusahaan,
citra sebagai pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perseorangan,
benda dan organisasi. Citra sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan
atau
organisasi. Persepsi seseorang terhadap perusahaan yang bersangkutan. Citra
perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam mengambil
berbagai macam keputusan penting. Contohnya membeli barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan (konsumen), berlangganan (pelanggan), merekomendasikan
kepada orang lain. (Ardianto, 2011:63)
Penulis berpendapat dari pengertian
diatas ialah bahwa citra suatu pandangan
seseorang atau suatu organisasi kepada perusahaan seperti kesan, perasaan, gambaran
dari publik atau perusahaan lain
tentang perusahaan
PT Tugumas Adeyogo. Selain
itu citra adalah kesan atau gambaran seseorang berdasarkan pengetahuan dan
pengertian atau pemahaman seseorang tentang perusahaan yang ia tahu dan mengerti.
2.2.3. Jenis-jenis Citra
1.
Citra Bayangan (mirror image)
Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota
-
anggota organisasi
biasanya adalah pemimpinnya
mengenai anggapan pihak luar tentang
organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut
oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
2.
Citra yang Berlaku (current image)
Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku ini adalah suatu citra atau
pandangan yang melekat pada pihak - pihak luar mengenai suatu organisasi.
Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak
selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan karena
semata -
mata terbentuk
dari pengalaman atau pengetahuan orang -
orang luar yang bersangkutan
yang biasanya tidak memadai.
3.
Citra Harapan (wish image)
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen.
Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra
harapan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada,
walaupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga bisa
|