![]() a. Directive Leadership: pemimpin secara langsung memberitahu apa yang
harus dilakukan ke pengikut.
b. Supprotive Leadership: pemimpin banyak bertanya dan memberikan
perhatian terhadap pengikut.
c. Participative Leadership: pemimpin mengajak pengikut sehingga lebih
merangkul.
d. Achievement-Oriented Leadership: pemimpin cenderung sering memberi
tantangan kepada pengikut dan meminta hasil yang baik.
3. The Leader-Member Exchange
Graen & Schliemann (1978) men gutip dari Schultz & Schultz (2006)
menjelaskan bahwa proses Kepemimpinan dipengaruhi oleh interak si antara
pemimpin dengan pengikut.
4. Teori Implicit Leadership
Lord, Brown & Freiburg (1999) mengutip dari Schultz & Schultz (2006)
mendeskripsikan leadership dari sudut pandang orang-oran g yang dipimpinnya.
Dari pemimpin yang terdahulunya mereka akan menilai pemimpin yang baru, ideal
atau tidak. Seperti memb andingkan antara Pemimpin yan g sebelumnya d engan saat
ini.
2.1.3 Efektivitas kepemimpinan
Beberapa pemimpin memiliki variasi dalam memandang kekuasaan atas dirinya,
banyak yang merasa bahwa kekuatan yang dimilikinya akan berguna apabila dibagi
dengan para pengikutnya yaitu dengan cara mendelegasikan kekuasaannya dalam
menjalankan tugas kepada pengikutnya (Hughes, Ginnet & Curphy, 2009). Aherman &
Webber (dalam Yukl, 1994) men yebutkan aspek-aspek yang didelegasikan adalah
tanggung jawab, wewenang dalam mengambil tindakan, dan melaksanakan keputusan
tanpa bertan ya terlebih dahulu. Sama seperti salah satu aspek efektivitas kepemimpinan
yaitu people menurut Dore (1973) dalam Rumeser (2013).
Menurut Yukl (1994), pemimpin yang efektif sangat diperlukan oleh organisasi
atau perusahaan agar berkembang dan sukses. Karena efektivitas kepemimpinan adalah
ketepatan dari aktivitas pemimpin dalam menggerakkan karyawan sesuai dengan tugas
|