dimensi ini adalah mengumpulkan informasi karir dari berbagai sumber dan
memanfaatkan informasi karir yang telah diperoleh.
c. Decision Making
Membuat keputusan (Decision Making) adalah sebuah kemampuan individu
dalam menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat perencanaan
karir. Konsep ini didasari pada tuntutan individu untuk membuat keputusan karir.
d. World-of-Work Information
Pada dimensi ini, terdiri dari dua komponen, yakni terkait dengan tugas
perkembangan, yaitu individu harus mengeksplorasi minat dan kemampuan
dirin ya, mengetahui cara orang lain mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
pekerjaan dan mengetahui alasan orang ber ganti pekerjaan. Kemudian k omponen
yang kedua adalah mengetahui tugas-tugas pekerjaan dalam suatu jabatan dan
perilaku-perilaku dalam bekerja.
2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Kematangan Karir
Menurut Naidoo (1998) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kematangan karir, antara lain :
a. Educational Level
Kematangan karir pada setiap individu ditentukan dari tingkat pendidikan.
Berdasarkan h asil penelitian yang dilakukan oleh McCaffrey, Miller dan Wiston
(dalam Naidoo, 1998) p ada siswa junior, senior dan alumni terdapat perbedaan
dalam hal kematangan karir. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin
tinggi pula kematangan karir yang dimiliki. Hal ini mengindikasikan kematangan
karir meningkat seiring dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
b. Gender
Wanita memiliki nilai kematangan karir yan g lebih rendah dibandingkan d engan
laki-laki. Hal ini disebabkan karena wanita rentan dalam memandang konflik peran
sebagai hambatan dalam proses perkembangan karir dan kurang mampu untuk
membuat keputusan karir yang tepat dibandingkan dengan laki-laki.
c. Socio-Economic Status
Individu yang berasal d ari latar belakang sosial ekonomi menengah kebawah
menunjukkan nilai rendah pada kematangan karir. Hal ini ditandai dengan
|