Home Start Back Next End
  
21 
a.  Balas jasa yang adil dan layak 
b.  Penempatan yang tepat sesuai dengan k eahlian 
c.  Berat ringannya pekerjaan 
d.  Suasana dan lingkungan pekerjaan 
e.  Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 
f.  Sikap pemimpin dalam kepemimpinannya 
g.  Sadar pekerjaan monoton atau tidak 
2.6.4  Cara Karyawan Mengungkapkan Ketidakpuasan Kerja
Menurut  Robbins  dan  Judge  (2007,  p.83)  ketidakpuasan  karyawan  dapat 
dinyatakan dengan sejumlah cara, diantaranya: 
a  Keluar  (Exit):  Perilaku  yang  mengarah  untuk  meninggalkan  organisasi. 
Mencakup pencarian suatu posisi baru maupun meminta berhenti. 
b  Suara  (Voice):  Dengan  aktif  dan  konstruktif  mencoba  memperbaiki  kondisi. 
Mencakup  saran  perbaik an,  membahas  problem-problem  dengan  atasan,  dan 
beberapa bentuk kegiatan serikat buruh. 
c  Kesetiaan  (Loyalty):  Pasif  tetapi  optimis  menunggu  membaiknya  kondisi. 
Mencakup  b erbicara  membela  organisasi  menghadapi  kritik  luar   dan 
mempercayai organisasi dan manajemennya untuk melakukan hal yang tepat. 
d  Pengabaian (Neglect): Secara pasif  membiarkan kondisi memburuk, termasuk 
kemangkiran  atau d atan g terlambat secara  kronis,  upaya  yan g  dikurangi,  dan 
tingkat kekeliruan  yang meningkat. 
2.6.5  Dimensi Kepuasan Kerja
Beberapa  faktor  penentu  kepuasan  kerja  menurut  Luthans  (2005,  p.212), 
adalah sebagai berikut : 
1.  Supervisor (Atasan) 
Hubungan  antara  atasan  dan  bawahan  bisa  d isebut    dengan  hubungan 
fungsional  dan  keseluruhan  (entity)  .  Hubungan  fungsional  mencerminkan 
sejauh  mana  atasan  membantu  bawahan,  untuk  memuaskan  nilai-nilai 
pekerjaan  yang  penting  bagi  karyawan,  misalnya  dengan  memb erikan 
pekerjaan  yan g  menantang.  Hubungan  keseluruhan  didasarkan  pada 
ketertarikan antar pribadi  yang mencerminkan sikap dasar  dan nilai-niai yang 
seru. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter