11
2. Kekuasaan (Power)
Pemimpin hanya dapat melakukan fungsi kepemimpinannya apabila memiliki
suatu sumber daya tertentu, yaitu pow er. Dalam hal ini power berarti daya,
atau dalam teori kepemimpianan power adalah sebagai kekuasaan.
3. Legitimasi (Legitimacy)
Kepemimpinan memerlukan legitimasi agar posisi formal keberadaan
pemimpin dan kekuasaan mendapat pengakuan resmi dalam organisasi.
4. Indiosinkratik kredit (Indiosyncracy credit)
Konsep Indiosinkratik merupakan elemen penting dari analisis
teori
pertukaran (exchange th eory). Bagaimanapun pemimpin atau anggota dalam
menjalankan tugas mempunyai peran masing-masing sesuai dengan
kelompok atau organisasi.
5. Wewenang (Authority)
Wewenang merupakan dasar hukum untuk mengambil tindakan yang
diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dap at dilaksanakan dengan baik.
6. Politik (Politic)
Dalam organisasi terdapat keterbatasan sumber day
keanekaragaman
struktur, perbedaan kepentingan dan terjad i perubaha
maka agar
mendapatkan lebih berperan atau lebih berkuasa dala
organisasi maka
diperlukan tindakan-tindakan tertentu yaitu politik.
2.4.4 Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yan g men yangkut kemampuannya
dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk
tertentu. Atau d engan kata lain bagaimana cara seorang pemimpin dalam memimpin
para bawahannya.
Menurut Soekarso (2010, p.11) gaya kepemimpinan adalah perilaku atau
tindakan pemimpin dalam mempengaruhi para anggota/pengikut serta melaksanakan
tugas-tugas pekerjaan manajerial.
Menurut Kartini Kartono (2006, p.34) menentukan watak dan tipe
pemimpin atas setidaknya ada tiga pola dasar, yaitu:
1. Berorientasi pada tugas (task orientation)
2. Berorientasi hubungan kerja (relationship orientation)
|